Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Pages


Member Area

Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Pulihkan Kepercayaan Rakyat

Senin, 10 Januari 2011


SeruNews- LAGI dan lagi, ulah bulus si Raja Fulus, Gayus H. Tambunan terus saja membuat rakyat geleng-geleng kepala. Ternyata selama menjalani masa tahanan di Mako Brimob, terdakwa kasus mafia pajak ini tak hanya ke Bali, tetapi juga sempat-sempatnya melenggang bebas ke berbagai negeri.

Kasus berkeliarannya si Raja Fulus yang berstatus tahanan ke negeri orang harus benar-benar diusut tuntas. Foto kedoknya dengan nama Sony Laksono pada paspor ilegal benar-benar sangat mirip dengan foto Gayus saat menyaksikan pertandingan tenis di Bali, sehingga bisa jadi bukti kuat untuk pengusutan. Apalagi Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar telah memastikan Gayus H. Tambunan sempat berpelesir ke Singapura pada 2 Oktober 2010.

Saya mendukung tim yang dibentuk Kementerian Hukum dan HAM melakukan investigasi agar bekerja sebaik-baiknya mengungkapkan kasus ini. Jika terbukti ada penyalahgunaan wewenang dalam pembuatan paspor tersebut, pihak yang mengeluarkan paspor, dalam hal ini pejabat di Kantor Imigrasi Jakarta Timur harus bertanggung jawab.

Jika yang terbukti dilakukan Gayus adalah pemalsuan paspor dengan menggunakan jasa orang luar, tetap perlu diusut pihak yang membuat ataupun oknum imigrasi yang mengesahkannya. Ingat jangan sampai cuma mengkambinghitamkan calo! Apalagi penyelidikan dan pengusutan berhenti sampai calo kroco saja.

Pengusutan tuntas kasus memalukan ini adalah kewajiban mutlak pihak imigrasi. Dan yang terpenting jangan hanya selesai pada tingkat pelaku lapangan saja. Karena selama di persidangan rakyat tahu, Gayus identik dengan mafia hukum tingkat tinggi, yang melibatkan jenderal polisi tidak bermoral, pengacara hitam kaliber top, jaksa jahat kelas atas dalam kasus penggelapan pajak ratusan miliar yang melibatkan konglomerat nasional kelas global.

Wajar jika harapan rakyat agar KPK turun tangan mengusut kasus Gayus direalisasikan. Gayus tidak sekadar ke luar negeri, karena bisa jadi terkait dengan mafia hukum kelas kakap untuk mengamankan dan menyelamatkan bukti-bukti dan hasil-hasil korupsinya.

Juga masalah mendasar lain yang harus dibenahi adalah internal di tubuh Kementerian Hukum dan HAM yang membawahi Kantor Imigrasi, rumah tahanan (rutan), dan lembaga pemasyarakatan (lapas). Lolosnya sejumlah tersangka, terdakwa, maupun terhukum ke luar negeri di antaranya karena kelemahan di tiga sektor tersebut.
Saat berada di rutan atau lapas, tak seorang pun tahanan bisa keluar, kecuali dalam keadaan sakit yang benar-benar memerlukan penanganan medis dari rumah sakit besar. Sementara itu, jika prosedur cegah dan tangkal (cekal) sudah dijalankan, tidak ada warga negara Indonesia mana pun yang masuk daftar cekal bisa pergi bebas ke luar negeri.

Seandainya mereka menggunakan paspor palsu pun, semestinya petugas imigrasi di bandara jeli, terutama jika wajah pemegang paspor mirip dengan orang-orang yang terlibat kasus kakap.

Jadikan awal tahun 2011 sebagai momentum pemulihan kepercayaan rakyat atas penegakan hukum yang adil dan beradap.
  • Inilah.com

Sebelum Terjun, Hendrik Kerap Mengancam

Selasa, 04 Januari 2011


SeruNews- Siang tadi, seorang laki-laki Hendrik Cendana, 41 tahun, tewas setelah terjun dari lantai 3 gedung parkir Gajah Mada Plasa. Hingga kini polisi masih mencari penyebab pasti dari kejadian itu.

Dari kesaksian sejumlah kerabat, Hendrik diduga melakukan aksi terjun bebas karena depresi yang dialaminya sejak beberapa bulan lalu.

Kerabat korban, Apuk mengatakan, selama sepekan ini, Hendrik terlihat depresi dan kebingungan. Tapi keluarga tidak mengetahui secara pasti apa persoalan yang sedang dialami Hendrik.

"Kita tidak tahu apa persoalannya. Belakangan memang berbeda perilakunya," ujar Apuk kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu 5 Januari 2011.

Bahkan, beberapa bulan lalu, Hendrik juga terlihat seperti orang yang mengalami gangguan jiwa. Dia mengamuk dan mengancam banyak orang. "Bersikap seperti orang kesurupan," ujarnya.

Salah satu anak buah Hendrik bernama Solihin juga membenarkan kalau bosnya itu selalu mengeluh sakit. Tapi dia tidak mengira akan berakhir dengan kejadian bunuh diri.

"Dia sakit, tapi enggak tahu sakit apa," ujar Solihin.

"Pagi sempat buka bengkel terus pergi. Enggak ada yang aneh. Kami juga tidak ada firasat apa-apa," ujar Solihin.

Sementara itu, istri korban, Isabela, 35 tahun enggan berkomentar atas kematian suaminya. Sesekali ia hanya sesenggukan menahan tangis saat berada di lokasi kejadian.

Sore ini, jenazah korban masih disemayamkan di kamar jenazah RSCM. Belasan kerabat yang mendatangi rumah sakit tidak mau berkomentar mengenai kejadian ini. (adi)
  • VIVAnews

Rupiah Masuk Daftar Mata Uang Sampah

Kamis, 23 Desember 2010

SmartNews.com

Pengamat Ekonomi Farial Anwar memaparkan bahwa menurut data yang diperoleh dari Fox dan Bloomberg, mata uang Rupiah termasuk ke dalam The Worst Currencies (mata uang sampah).

"Kita (rupiah) dianggap mata uang sampah," ungkap Farial dalam Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2011, di Hotel Century Atlet, Senayan, Jakarta, Kamis (23/12/2010).

Adapun kriteria dari penilaian itu adalah nilai nominasi yang terdapat pada rupiah yang dianggap terlalu besar. "Karena nolnya kebanyakan. Masa USD1 bisa sampai ribuan (rupiah), seharusnya nilai tukar diubah dan membuat nilainya (angka) dihilangkan," paparnya.

Selain itu, redenominasi tersebut juga dapat diambil sisi positifnya yaitu membuat penghitungan jadi lebih mudah. "APBN jadi mudah dihitung, karena sekarang nilainya sudah luar biasa. Jadi nantinya pemerintah pusat dan daerah lebih mudah mengelola, pengelolaan moneter juga lebih mudah bahkan perhitungan dagang juga lebih mudah," imbuhnya.

Selain hal juga, nilai volatilitas rupiah yang dinilai masih sangat tidak stabil alias cepat naik turun. "Naik turun rupiah juga memperngaruhi dengan tidak ada kepastian kalau nilai akan naik atau turun dengan cepat," pungkasnya

Saat ini Rupiah berada di posisi enam dalam hitungan mata uang sampah. Sedangkan peringkat satu dan seterusnya ditempati oleh Zimbabwe, Somalia, dan Turkmenistan.
(okezone.com)

"Bom di Masjid Syuhada Bukan Teror Jelang Natal"


Smartnews.com



Kapolda Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Pol Ondang Sutarsa membantah bahwa ledakan bom rakitan di dekat Masjid Syuhada, bukan rangkaian teror menjelang Natal dan Tahun Baru 2011.

"Ah, jangan terprovokasi dengan isu-isu itu (terorisme). Yogyakarta itu aman kok, dan kita siap melakukan pengamanan 24 jam. Pelakunya akan kita cari," ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/12/2010).

Kapolda juga meminta agar masyarakat harus terus meningkatkan kewaspadaan. Menurut dia, jika ada yang mencurigakan, harus segera dilaporkan kepada pihak terkait.

"Seluruh masyarakat agar tetap tenang, tidak perlu takut dan percaya kepada kepolisian," tutupnya.

Seperti diberitakan, siang tadi bom rakitan jenis low explosive meledak di kawasan Masjid Syuhada, Kota Baru, Yogyakarta, Kamis (23/12/2010) siang, sekira pukul 14.15 WIB.

Kapolda memastikan bahwa bom rakitan itu berdaya ledak rendah (low Explosive). Bom rakitan ini hampir menyerupai sebuah petasan besar sehingga menghasilkan suara ledakan yang keras.
(OkeZone.com)

Geger, Siswi SMK Melahirkan di Sekolah

Sabtu, 18 Desember 2010

Smartnews.com

TEMPO Interaktif, Madiun– Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Madiun geger karena salah satu siswinya melahirkan disekolah. Kepala SMK Negeri 2 Madiun Sumardiono mengatakan siswi yang melahirkan bayi prematur itu duduk di kelas XI, berinisial R, 16 tahun.

“Menurut salah seorang guru, siswa ini izin karena mengeluhkan sakit perut setelah ujian semester. Akhirnya dibawa ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan setelah itu ditinggal,” tutur Sumardiono saat ditemui di sekolahnya Jalan Letjen Haryono 18, Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis siang (16/12).

Setelah didatangi kembali oleh salah satu guru, R sudah bersimbah darah dan air ketubannya pecah. Jabang bayi yang dikandungnya juga sudah keluar. Tak pelak kejadian ini membuat sekolah geger. “Akhirnya kami memanggil dokter dan bidan untuk memberikan pertolongan,” tambahnya. Peristiwa miris ini terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.

Setelah itu pihak sekolah memanggil orang tua R yang tinggal di Desa Rejosari, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. “Setelah orang tuanya datang, siswa tersebut dibawa pulang dan dirawat di rumah sakit,” jelasnya.

Sumardiono menuturkan pihak guru sama sekali tidak curiga dengan kondisi fisik R yang diperkirakan sudah mengandung enam bulan. “Badan anaknya memang kecil dan dia pakai jilbab, jadi tidak terlalu terlihat kalau sedang hamil,” ungkapnya. Pihaknya sudah memutuskan mengembalikan R ke orang tuanya karena sudah melanggar aturan sekolah. “Setiap siswa yang masuk SMK sini sudah membuat surat pernyataan agar mematuhi aturan sekolah seperti tidak boleh nakal dan nikah serta larangan lainnya yang ditandatangani siswa dan orang tua,” katanya.

Ia menambahkan pihak sekolah bersama Komite Sekolah sebenarnya sudah mewanti-wanti agar orang tua melakukan pengawasan pada pergaulan anak diluar sekolah. “Kalau di sekolah, tugas kami yang memantau. Mungkin kejadiannya diluar sekolah,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi pergaulan bebas, pihak sekolah sebenarnya juga pernah melakukan tes kehamilan pada siswa. Sayangnya tes kehamilan ini hanya dilakukan pada siswa yang selama ini dicurigai melakukan pergaulan bebas. “Tapi hasilnya nihil. Ke depan dengan kasus seperti ini, kami akan melakukan tes kehamilan pada semua siswa. Siswa disni memang rentan karena 99 persen perempuan,” jelasnya.

Guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMK Negeri 2 Madiun, Heni, menambahkan selama ini R dikenal aktif dalam kegiatan sekolah. “Dia selama ini aktif baik dalam pelajaran, olahraga, organisasi sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya,” ucapnya.

Menurutnya, pihak sekolah juga sudah melakukan sosialisasi tentang bahaya pernikahan dini, HIV/AIDS, dan penggunaan narkoba. “Selain membuat surat pernyataan ketika masuk di sekolah, sosialisasi seperti itu sudah kerapkali dilakukan dengen kerjasama pihak terkait,” tandasnya.

Hingga kini R bersama bayinya yang masih prematur masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Seodono. Namun wartawan tidak diperbolehkan meliput. Pihak orang tua juga enggan dikonfirmasi atas kejadian yang menimpa R.
(detikforum.com)

TNI Gelar Simulasi Antisipasi Teroris

Rabu, 15 Desember 2010

Smartnews.com

Polewali Mandar: Empat tersangka teroris ditangkap ditangkap petugas Tim Antiteror Kompi Senapan B 721 Makkasau di tempat persembunyian di Kelurahan Manding, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Rabu (15/12) siang. Mereka diduga terkait jaringan teroris Abu Tholut yang melebarkan sayap hingga ke Polewali Mandar.

Penyergapan berlangsung di dua rumah yang dijadikan markas persembunyian. Insiden berlangsung mendebarkan karena diwarnai saling tembak antara pelaku dan polisi. Selang 20 menit dua anggota teroris tewas tertembak, sedang dua lain ditangkap setelah sempat adu fisik dengan petugas. Dua rumah warga yang menjadi tempat persembuyian lalu dibakar.

Unjuk kemampuan menjinakkan jaringan teroris ini merupakan simulasi yang digelar Tim Antiteror Kompi Senapan B 721 Makkasau di Lapangan Pancasila, Kelurahan Manding. Simulasi ini digelar guna mengasah kemampuan personel TNI khususnya Kompi Senapan 721 dalam rangka menangkal dan menangani ancaman terorisme di Polewali Mandar.

Komandan Korem 142 Taro Ada Taro Gau (Tatag) Parepare Kolonel Infantri Lodewyk Pusung mengatakan, opereasi penumpasan jaringan teroris ini adalah bagian dari upaya TNI mengasah kemampuan mereka menjinakkan sasaran. Menurut Lodewyk pasukan TNI di manapun disiapkan untuk membantu tugas-tugas polisi bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Simulasi ini akan terus ditingkatkan.
(liputan6.com)

Benarkah Bintang Terang Bethlehem Nyata?

Senin, 13 Desember 2010

Amrijona.com

Legenda mengenai bintang yang muncul di langit tepatnya di kota Betlehem yang memimpin tiga orang majus ke palungan, tempat di mana bayi Yesus terbaring telah diperdebatkan selama beberapa waktu, demikian dirilis Telegrapah, Senin (13/2).

Pertanyaannya apakah bintang terang tersebut benar-benar nyata? Penjelasan yang mungkin adalah bintang tersebut merupakan konjungsi antara planet Jupiter dan Venus yang tampak seperti bintang terang. Bintang tersebut muncul sekitar abad kedua sebelum masehi.

Jika hipotesis tersebut benar, kita dapat memprediksikan tanggal yang tepat bagi hari Kelahiran Kristus yaitu jatuh pada 17 Juni, abad kedua sebelum masehi. (Vin)

(liputan6.com)

Lempar Baju Dinas, Perangkat Desa Telanjang Dada di Kemendagri

Minggu, 12 Desember 2010


Amrijona.com

Jakarta - Ribuan perangkat desa mulai naik pitam saat tidak kunjung diterima oleh perwakilan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Perangkat desa yang ingin diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini kompak mencopot baju dinas dan bertelanjang dada.

"Ya kawan-kawan, karena sampai sekarang belum ada kejelasan nasib kita maka sebagai bentuk protes, mari kita buka baju kita, baju pengabdian kita, kita lempar ke gedung congkak ini. Ini simbol kalau kita tertindas. Ayo kita buka baju dan lempar bareng-bareng!" ajak seorang orator yang langsung membuka bajunya.

Aksi yang diikuti perangkat desa dari Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) ini digelar di depan gedung Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (13/12/2010).

Seruan itu langsung disambut massa pendemo. Mayoritas perangkat desa serempak mencopot baju dinas warna coklat dan melemparnya ke arah Gedung Kemendagri. Ada baju yang menyangkut di gerbang, masuk ke dalam halaman, menyangkut ke kabel listrik dan ada yang sengaja dijemur di gerbang.

Perangkat desa terlihat bertelanjang dada dan ada yang mengenakan kaos dalam saja. Sementara perangkat desa perempuan masih mengenakan baju dinas komplet.

Tidak hanya itu, puluhan perangkat desa mulai memanjat pagar bagian samping Gedung Kemendagri. Mereka kemudian masuk ke halaman Kemendagri yang dijaga ratusan aparat Kepolisian.

Beberapa perwakilan perangkat desa bernegosiasi agar diterima pihak Kemendagri dan meminta gerbang segera dibuka. Perangkat desa lalu mengumpulkan baju-baju yang telah dilempar, serta mengikatnya seperti tali.

Cuaca panas terik tidak mengurungkan niat perangkat desa untuk terus bertelanjang dada.
(detik.com)